Minggu, 30 September 2012

RAHASIA KEBERUNTUNGAN


Ini adalah salah satu bagian paling menyenangkan dari pelajaran hidup sukses kita. Di mana kita belajar apa sebenarnya rahasia mereka yang selalu beruntung dan hoki itu.
Rahasia keberuntungan yang kita sendiri pun kemudian bisa menerapkannya dan menjadi orang yang memiliki nasib baik di setiap kesempatan.
Anda pernah menang undian, menemukan uang di pinggir jalan, dapat door-prize atau hadiah tanpa ikut lomba, bisa pesiar ke luar negeri gratis?
Apa, belum pernah mengalami?
Atau malah sebaliknya? Anda sering banget apes, sial atau celaka?
Lagi, buru-buru ke kantor, ban kempes di jalan yang sepi. Uang yang ditaruh di laci atau dompet dicuri orang. Di kendaraan umum kecopetan, dijambret atau ditodong. Anak sakit-sakitan. Di kantor, pas Anda melakukan satu kesalahan, pas ketahuan. Kalau yang lain yang salah, lolos-lolos saja. Usaha tidak maju-maju, jualan gak pernah laku. Kerja gak juga naik pangkat, dilangkahi sama orang baru melulu.
Dan 'apes-apes' lainnya, yang intinya Anda sering tertimpa musibah atau kerepotan, meski kecil-kecilan. Lebih-lebih lagi bila musibahnya besar.
Wah, wah, wah, hati-hati itu, itu bisa berarti sebuah pertanda, bahwa sudah saatnya Anda tahu satu rahasia ini.
Keberuntungan atau good luck tampaknya seperti suatu faktor acak (random) yang tidak bisa diperkirakan. Begitu juga bad luck, bisa datang kapan saja, tanpa permisi.
Betul? Anda juga berpikir begini? Kalau begitu, Anda benar harus membaca pelajaran berikut tentang rahasia keberuntungan ini.
Sebenarnya nasib baik atau buruk bukanlah sesuatu yang tidak memiliki pola, datang menyerang siapa saja, semau-maunya. Bukan.
Apalagi bila kita mengaku beriman, bukankan prinsip hidup kita adalah bahwa segala sesuatunya telah ada yang mengatur? Kejadian baik atau buruk yang menimpa kita, bukankah sudah ditetapkan-Nya?


Rahasia Keberuntungan

Jadi apa sih rahasia keberuntungan itu?
Apa benar kita akan beruntung bila menemukan "daun semanggi berhelai 4"?
"He.. he.. he... ya nggak, lah. Itu sih cuma takhayul."
Kalau mau tahu rahasia keberuntungan yang sesungguhnya, ini dia ....
Ada satu cara atau rahasia yang bisa Anda terapkan untuk memastikan bahwa nasib baik yang selama ini tidak pernah menghampiri Anda, bisa jadi sahabat Anda mulai sekarang.
Rahasia keberuntungan besar yang sama dengan yang akan membukakan pintu kesuksesan Anda, yaitu... MEMBERI...
Ya, memberi-lah yang masih menjadi kunci jawaban untuk mengatasi semua "kesialan" dan masalah dalam hidup kita.
Memberi akan mengobati semua permasalahan 'keapesan' Anda dan mengubahnya menjadi aliran 'good luck' yang tiada habisnya.
Memberi bisa menjadikan Anda orang paling beruntung (paling 'lucky dan 'hoki') di dunia dalam waktu sekejap, tanpa harus memakai jimat, mantra, jampi-jampi atau apapun yang berbau gaib-gaib dan supra-natural.
(Percaya sama saya, kalau Anda mendapat email berantai yang mengatakan Anda akan celaka kalau tidak menyebarkannya ke sekian orang, dan akan beruntung kalau melakukannya, langsung delete atau hapus saja email tersebut. Karena di sini saya akan ajarkan pada Anda satu 'ajian tolak bala'' paling ampuh sedunia).
Memberi itulah rahasia keberuntungan itu. Memberi memiliki kekuatan ajaib dalam membuka aliran nasib baik ke dalam hidup Anda. Bagaimana pasalnya?
Ini karena, sama seperti sebelumnya, memberi sudah dijamin oleh hukum tenfold return (imbalan sepuluh kali lipat) yang menyertainya.
Hukum ten-fold return inilah yang sekali lagi membuat memberi menjadi senjata ampuh memerangi segala keapesan hidup dan sebaliknya mengharuskan kita menjadi orang yang beruntung bila kita memberi.
Lengkapnya begini.


Memberi = aji tolak bala' super ampuh


Tuhan sudah berjanji akan memberikan imbalan (paling sedikit) sepuluh kali lipat terhadap semua pemberian yang telah kita lakukan, bukan?
Dan kita percaya janji Tuhan tidak akan meleset. Sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an:

"Sesungguhnya janji Allah adalah selalu benar...,"
Surat Luqman: 33).

Jadi, ketika Anda memberi seseorang uang, katakan, sejumlah Rp. 100.000,-, maka Tuhan harus mengembalikannya kepada Anda sejumlah Rp. 1.000.000,-, ya bukan?
(Sepuluh kali lipatnya, ingat? Itu sebabnya di pelajaran tentang rahasia sukses terbesar saya mengatakan bahwa hukum imbalan sepuluh kali lipat ini perlu dipakai untuk membantu kita mencerna rahasia ini dengan lebih mudah).
Bila Anda berpenghasilan kecil, uang 1 juta itu akan terlihat sangat besar dan bagai rejeki nomplok, bukan? Tapi, Tuhan memang harus dan pasti menciptakan cara untuk mengembalikannya kepada Anda yang telah memberi, sesuai janji-NYA tadi.
Nah, cara yang Tuhan tempuh untuk membalas pemberian Anda inilah yang akan menjadi sumber keberuntungan Anda.
Pertama, karena cara-NYA biasanya sangat kreatif dan tidak terbayangkan oleh kita.
Kedua, karena jumlah yang dikembalikan ke kita jadi sangat besar, sehingga terlihat seperti rejeki nomplok.
Katakan Anda seorang pengangguran, tetapi Anda rutin memberi setiap bulannya Rp. 100.000,- entah bagaimana caranya. Dan ini berarti bahwa Tuhan akan segera menciptakan cara untuk memberikan Anda 10 kali 100 ribu tadi, atau Rp. 1 juta, setiap bulannya.
Maka, itu berarti Tuhan mau tidak mau harus memberi Anda sebuah pekerjaan, atau sumber penghasilan lain, atau menjadikan Anda orang yang selalu beruntung, misalnya Anda jadi bisa memenangkan undian, mendapatkan hadiah, menemukan uang, mendapat proyek, dibantu orang dan sebagainya, agar uang 1 juta rupiah tadi bisa mencapai Anda kembali.
Di mata kita itu sebuah keberuntungan bukan, seorang pengangguran mendapat 1 juta rupiah (halal) tiap bulannya, dengan cara yang bermacam-macam?
Masuk akal?
Saya berani menjamin, metode ini ampuh, karena sayalah bukti nyata bahwa memberi adalah rahasia keberuntungan.


Apes karena pelit

Saya pernah hidup dengan mental dan cara berpikir miskin. Takut memberi, berzakat hanya setahun sekali, selalu berhemat, cemas dan khawatir kehilangan uang setiap saat. Intinya, saya hidup dengan penuh kepelitan, walau kepelitan tersebut, menurut saya, memiliki alasan yang kuat. Saya memang tidak punya uang. (Kalau ingin tahu selengkapnya tentang kesalahan terbesar saya dengan mental miskin ini, baca lagi di sini).
Tapi ternyata, semakin pelit saya, semakin sering apes-lah saya.
Bayangkan, saya pernah belanja di supermarket dan di situ saya dituduh mencopet sehingga harus digiring dan digeledah satpam di kantornya. Apa bukan sial itu? Memang saya tidak bersalah dan mereka kemudian meminta maaf akan insiden tersebut, tapi bukankah itu sebuah kesialan?
Saya pernah kehilangan kamera digital mahal yang baru sebulan saya beli dengan nyicil di kartu kredit selama setahun. Tuh, apa bukan bonyok itu namanya? Bayar cicilan tetap jalan, tapi barangnya sudah raib entah ke mana.
Saya pernah kecopetan seluruh uang gajian satu bulan yang baru saja saya terima sejam sebelumnya, bersama uang arisan teman kantor yang saya pegang. Hp dicuri orang. Komputer kesambar petir dan kebakar. Anak keserempet mobil. Suami tabrakan. Dan sebagainya.
Pokoknya, kalau saya rinci semua ke'celaka'an yang saya alami DAHULU sebelum saya tahu rahasia ini, mungkin satu website penuh ini tidak cukup, dan nama situsnya akan terpaksa saya ganti jadi APES he...he..he. 
Anehnya, saya tidak juga ngeh akan kondisi ini meskipun sering kali saya mendengar nasehat bernada guyon, "Wah kamu itu kurang sedekah....". (See, this is not really a secret sebenarnya, karena sudah ada orang-orang bijak dan bermata hati jernih yang tahu. Tapi orang kebanyakan, saya yakin, adalah seperti saya ini, yang gak dong..dong juga kalau tidak ditunjukkan di depan matanya).
Memang benar, kuncinya adalah memberi. (Saya gunakan istilah memberi, karena kata ini, sekali lagi, artinya jauh lebih luas dari sedekah. Sedekah hanya satu jenis saja dari makna memberi yang luas sekali).


Syetan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya (balasan yang baik dari-Nya)....
~   Qur'an: Al-Baqarah: 268   ~

UntungTerus dengan memberi


Sejak saya praktekkan memberi secara rutin, saya merasakan nasib saya berubah 180 derajat.
Mula-mula aliran kran rejeki saya kecil. Tapi seiring semakin rutin dan semakin besarnya jumlah yang saya berikan, entah itu dalam bentuk zakat harta yang saya bayar tiap bulannya, tidak menunggu setahun, sedekah, infak, hadiah dsb., semakin banyak pula yang kembali kepada saya. Makin besar jumlah 'kejutan-kejutan' yang saya terima.

Berikut, daftar keberuntungan saya, yang memang lebih pantas dipajang di sini, mengingat nama website ini adalah SUKSESTOTAL.com.
(Saya harap ini memberi Anda inspirasi dan 'keberanian' untuk memberi. Karena, memberi itu bisa menakutkan, lho. Bayangkan, uang Anda tinggal Rp.50.000, untuk belanja, transport dan uang saku anak hari ini. Lalu ada orang yang meminta bantuan untuk apapun sejumlah itu. Akan beranikah Anda memberikannya, kalau itu uang terakhir Anda? Atau seperti skenario putri Nabi, Fatimah, yang hanya punya satu harta berharga, beranikah Anda memberikannya kepada seorang pengemis tidak dikenal? Atau skenario-skenario lain yang mirip seperti ini.
Ya, memberi bisa menakutkan. Jadi mudah-mudahan, bila Anda membaca apa saja yang sudah bisa saya capai dengan cuma bermodalkan "memberi" ini, Anda bisa kembali berani mempercayai "PENJAGAAN" Tuhan.)
Oh ya, semua keberuntungan yang terjadi pada saya ini, bukan terjadi dalam kurun waktu lama, lho. Semua ini terjadi hanya dalam waktu beberapa tahun (4-5 tahun) saja sejak saya mengetahui & menerapkan rahasia ini.


  • Saya pernah mendapatkan doorprize-doorprize dan hadiah undian seperti berikut ini, TV warna 14 inch (2x), rice cooker (3x), kipas angin (2x), DVD player, lemari buku, meja komputer, voucher belanja sebuah Supermarket Rp 500.000 (juga 2x), voucher toko buku (tidak terhitung lagi sering dan banyaknya), jam tangan mahal, presto cooker, scooter anak, tiket Pesawat GARUDA Jakarta-Yogyakarta PP (hadiah doorprize utama). (Hampir semua peralatan rumah tangga saya adalah hasil hadiah.)
  • Saya pernah menemukan selembar uang Rp 50.000,- di dalam sebutir kacang dari sebungkus kacang asin yang saya beli. (Padahal, saya tidak sengaja dan tidak pernah sebelumnya membeli kacang asin merk itu.
  • Suatu saat saya sedang lari pagi, selembar uang Rp.100.00an tertiup angin dan terbang ke arah saya, entah dari mana. (Mirip film atau sinetron ya? Tapi ini benar.)
  • Saya pernah mendapat pengembalian uang pajak yang jumlahnya besar dan tanpa terduga sama sekali sekali.
  • Setiap anak saya ulang tahun (sampai sekarang), seorang teman dari luar negeri yang telah kembali ke negaranya bertahun lalu, masih dengan rutin mengirimkan hadiah ulang tahun berupa baju, mainan, buku dan sepatu anak yang bagus dan mahal-mahal.
  • Saya sering sekali diundang makan-makan di restoran dan hotel mahal, gratis. (Makanan termahal yang pernah saya nikmati sampai saat ini adalah semangkok sup jamur seharga US $ 68 (Baru satu jenis makanan saja). Dengan nilai tukar dollar AS lebih dari 12.000 ribu rupiah saat itu, saya sampai nyaris keceplosan untuk minta mentahnya saja...he...he..he.)
  • Paling tidak sudah 4 kali saya mendapat kesempatan pesiar (jalan-jalan) ke luar negeri dengan gratis, tis... semua dibayari dan malah diberi uang saku.
  • Saya pernah dikirimi hadiah ulang tahun oleh seorang teman lain lagi (padahal saya tidak merayakannya), berupa uang sejumlah 1800 dollar Australia, dengan nilai tukar saat itu Rp.8.500,- per dollarnya (atau lebih dari 15 juta rupiah setelah dikurs-kan).
  • Pernah ketika saya mengalami masalah dan tidak tahu lagi harus bagaimana karena uang yang saya butuhkan besar sekali (puluhan juta rupiah), ada saudara saya yang datang mengulurkan pertolongannya, tanpa saya harus meminta sama sekali....:-)
  • Saya sering mendapat tiket gratis menonton konser dan pertunjukkan mahal seperti Balet Rusia, pementasan teater, acrobat China, dsb..
  • Di pekerjaan saya, saya pernah mengalami kenaikan gaji 100% hanya dalam tempo satu tahun. Dan ini terjadi paling tidak 4 kali. Katakan, pertama kali saya bekerja gaji saya 800 ribu, tahun berikutnya 1,6 juta. Eh, tahun berikutnya, diberi lagi kenaikan gaji 100% jadi 3,2 juta. Dan sekarang ini, gaji saya juga sudah berlipat 2 kali lagi, jadi 6,4 juta perbulannya. (Harap dicatat, angka ini hanya ilustrasi saja bukan jumlah gaji saya yang sebenarnya).
    Coba kalau bukan beruntung, apa ini namanya? Kenaikan gaji 100 - 200 ribu perak pertahun itu sudah biasa. Tapi kenaikan dua kali lipat dari gaji yang ada, luar biasa bukan?
  • Yang tidak kalah pentingnya, sejak rutin memberi kami sekeluarga lebih banyak sehat sentosa-nya. Musim boleh berganti, kesehatan kami tetap terjaga (walau di rumah saya ada 3 orang anak kecil yang biasanya rentan penyakit). Alhamdullilah. (Bukankah ada yang bilang, kesehatan itu harta dan rejeki paling berharga?).

Alhamdullilah...alhamdulillah...alhamdulillah...
Thank you, thank you, thank you, God, for all Your blessings, guidance, protection, and everything.


PENTING
Jangan salah sangka. Saya membuat daftar keberuntungan saya di atas bukan dengan tujuan pamer atau takabur (sombong). Sama sekali bukan.3X.
Seperti sudah saya katakan, tujuan pertama saya adalah untuk memotivasi Anda agar tidak takut memberi. Untuk meyakinkan Anda bahwa MEMBERI itu "MENGHASILKAN", bahwa memberilah rahasia keberuntungan hidup itu.
saya juga ingin membuka mata Anda bahwa apa yang saya ceramahkan ke Anda selama ini itu benar adanya. Saya salah satu bukti nyatanya.


Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah pasti akan menggantinya dan DIA-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
~   Q ur'an: Surat Saba': 39   ~
Tujuan kedua, untuk membuktikan betapa beragamnya cara yang Tuhan tempuh untuk mengembalikan pemberian kita, dengan berlipat ganda, dan membuat Anda orang yang selalu beruntung.
TUHAN itu sangat kreatif (ya iyalah, kan DIA sang MAHA Kreatif alias OUR CREATOR). Jadi seringkali cara yang dipakai-NYA untuk membalas kita juga unik dan luar biasa.
Nah, inilah yang membuat kita terus-menerus mengalami nasib baik atau keberuntungan, selama kita terus memberi.
Karena, sekali lagi, selama Anda terus memberi, Tuhan akan harus terus menciptakan cara dan sarana untuk membuat pemberian kita tadi kembali kepada kita.

  • Bisa jadi DIA akan menghindarkan kita dari segala macam bencana, musibah, kecelakaan, penyakit atau gangguan kesehatan lainnya yang menghabiskan harta.
  • Bisa jadi DIA akan mengangkat kesedihan, kedukaan dan kedepresian dalam hidup kita sehingga kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar biaya konseling psikiater yang mahal.
  • Bisa jadi juga DIA akan mengubah suatu sistem di tempat kerja (misalnya perubahan sistem penggajian) atau bahkan di level negara (seperti perubahan perhitungan pajak yang saya alami) untuk memungkinkan kita mendapat limpahan rejeki.
  • Atau DIA akan menggerakkan hati orang untuk menolong kita, memberi kita hadiah, bantuan, perhatian dan persahabatan.
  • Atau Dia akan menjauhkan dan menjaga kita dari orang-orang yang bisa membawa keburukan dan hanya akan merugikan kita, seperti penjahat, orang yang mangajak berbuat sesat, atau semua mereka yang punya niat tidak baik pada kita
  • Bila kita karyawan, perusahaan kita akan dimajukan dan dijaga kelangsungan hidupnya, agar sumber penghasilan kita juga terus terjaga.
  • Bila kita wirausahawan, DIA bisa membuat bisnis kita ramai dan jualan kita laris manis, sehingga kita untung bertambah-tambah.
  • Atau kadang juga, imbalan kita itu diberikan dengan cara yang aneh, unik, luar biasa tapi menyenangkan, seperti menemukan uang di pinggir jalan, mendapatkan hadiah selembar uang di dalam sabun mandi yang kita pakai, menang undian, dsb.
  • Atau mungkin dengan mendapat diskon untuk pembelian yang kita lakukan, atau bunga 0% untuk pinjaman. Atau kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak terhitung jumlahnya. (Sampai ada yang bilang bahwa Tuhan itu punya selera humor yang tinggi dan bahwa HE works in mysterious ways).
Yang jelas, dengan segala cara, pemberian kita HARUS kembali ke kita berlipat ganda sesuai JANJI-NYA.
Nah sekarang coba Anda bayangkan kalau seluruh warga bangsa ini menerapkan ikhlas memberi di setiap saat, di setiap kesempatan. Berlomba-lomba mereka untuk saling memberi, berbagi dan mengasihi sesama. Maka bukankah Tuhan kemudian harus menciptakan cara untuk memakmurkan dan memajukan bangsa ini secara keseluruhan sehingga taraf hidup SEMUA warganya MENINGKAT?
Bukankah Tuhan kemudian harus menetapkan cara agar memungkinkan semua orang yang telah memberi tersebut mendapatkan imbalan berlipat ganda mereka?
Di sinilah bagaimana memberi bila diterapkan oleh semua orang pada akhirnya akan membawa keajaiban untuk kehidupan seluruh bangsa dan negara ini.


Memberi = Isyarat meminta tolong


Sekarang ini, memberi telah menjadi salah satu alat penolong utama saya dalam kehidupan sehari-hari, dalam semua kondisi.
Entah sedang banyak rejeki, atau, terlebih lagi, pada saat saya sedang bokek. Justru, pada saat saya membutuhkan bantuan, atau semakin saya dalam masalah gawat, dan semakin saya kehabisan uang, maka hal pertama yang harus saya lakukan adalah memberi.
Karena saya tahu, dengan memberi tersebut, saya telah menghidupkan sinyal atau alarm SOS kepada Tuhan untuk mengirimkan bantuan-NYA.
Jadi kalau Anda butuh uang banyak dalam waktu cepat, apa yang Anda bisa lakukan? Ya, betul, silahkan memberi.
Uang sejumlah sepuluh kali lipat pemberian Anda, akan segera menuju Anda.
Kalau Anda sedang dalam kesulitan, apa yang Anda lakukan? Ya, betul, memberi juga.
Maka pertolongan Sang Maha Kuasa akan segera menghampiri Anda.
Bila Anda beruntun terkena musibah dan masalah, apa jalan keluarnya? sekali lagi, betul. Silahkan membayarkan zakat Anda, memberi sedekah atau hadiah.
Maka nasib malang tadi akan segera berubah.
Insya'allah...

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari...mereka mendapat pahala...dan Tidak ada kekhawatiran ... dan tidak pula mereka bersedih hati.
~   Q ur'an: Al-Baqarah: 274  ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar