Selasa, 05 April 2016

*Jawaban Untuk Pembenci IS ( Islamic State) Khususnya Umat Islam#

  Sistem terbaik bagi pemikiran barat yang sekuler dan liberal adalah demokrasi sedangkan sistem terbaik bagi umat Islam adalah syariat Islam yang mengatur segala bentuk kehidupan manusia dengan tujuan mencapai kemaslahatan bersama baik dunia dan akhirat.  Itulah mengapa seorang berpaham kebarat-baratan sangat membela demokrasi karena prioritas mereka hanyalah mendapatkan kehidupan dunia sedangkan dalam syariat Islam mengatur kehidupan manusia untuk kesuksesan dunia dan akhirat secara maslahat serta dalam syariat Islam mengatur dengan baik dan adil hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Allah. "(yaitu) orang-orang yang menjadikan dunia agamanya sebagai permainan  dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan  mereka sebagaimana  mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. ( Q.S. Al A'raf : 51) Jika berbicara demokrasi tentu saja kita bisa melihat sendiri dampaknya bagi Indonesia. Jika kita mau jujur tidak ada perubahan dari segi perilaku bangsa ini ke arah makin baik malah semakin rusak dari segi moral dan akhlak. Demokrasi yang di gadang-gadang sebagai sistem yang baik hanya menjadi dalih utama para kelompok kepentingan memanfaatkan keadaan dan menjadikan rakyat sebagai sasaran kampanye sedangkan minus keteladan. Berbeda jauh dalam sistem Syariat Islam dimana memilih pemimpin bukan dengan cara sembarangan namun memang orang yang memenuhi kriteria Allah. Mereka yang di tunjuk menjadi seorang pemimpin haruslah memahami perkara-perkara agama dari hal kecil sampai hal besar dan sudah terbukti dalam keseharian menjalankan dengan benar perintah agama sehingga mampu memberi contoh kepada rakyat banyak. Coba kita tilik demokrasi dari segi kemunduran manusia. Betapa banyak kasus pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dan kekerasan yang terjadi. Mereka terjadi dikarenakan demokrasi mengarahkan manusia ke alam kebebasan. Informasi yang berseliweran dengan bebas, tontonan yang tidak mendidik namun sama sekali tidak di tindak tegas karena alasan kebebasan berbicara dan berekpresi memberikan andil semakin jatuhnya manusia Indonesia ke kubangan kemaksiatan. Berpelukan di atas motor dulu tabu menjadi hal biasa, acara-acara mempertontokan kemolekan tubuh wanita dan acara-cara berpakaian seronok berupa talk show, sinetron, film, musik dan bentuk lainnya menjadikan generasi masa depan terpengaruh sehingga menjadikan kebobrokan generasi manusia semakin terlihat jelas. Masalah moral dan akhlak semakin membesar dan sudah tidak bisa lagi dipungkiri. Semua tontonan tidak bisa lagi menjadi tuntunan anak-anak kita. Selain itu juga semakin jauhnya umat Islam dalam hal agama. Menilai agama hanya dari segi seremonial seperti Hari Raya, Maulid, Isra Mi'raj dan acara-acara seremonial belaka. Jauh dari paradigma agama sebenarnya. Pendidikan kita menganut sistem yang menjauhkan anak dari Allah. Mereka hanya paham agama sebagai pelajaran dan ada ulangan tanpa bisa memberikan pengaruh dalam bersikap dan bertindak. Nilai ketauhidan malah di ajarkan sebagai ajaran teroris sehingga menjadikan Pancasila yang utama, NKRI harga mati sedangkan perintah Allah untuk mengekkan agama Allah secara Kaffah ( keseluruhan) dengan syariat Islam dikesampingkan. Demokrasi pada dasarnya tidak mengajarkan anak mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat dengan baik dan maslahat malahan menjadi anak-anak kita menjadi cinta dunia dan takut mati. Mereka menjadikan manusia sebagai shahwat dunia sehingga menolak segala bentuk ketundukan kepada aturan Allah. Mereka menjadikan manusia sebagai objek materialisme sehingga apa-apa tinjau dari segi untung dan rugi. Menolong jika bisa mendapatkan ketenaran, naik haji hanya untuk mendapatkan gelar haji, ber umrah kalau bisa di anggap kaya dan lain sebagainya. Hakikat manusia adalah patuh kepada Allah dengan segala aturannya. Bumi dan seisinya adalah ciptaan Allah. Sehingga tentu saja ibarat handphone tentu saja si tukang bikin handphone yang lebih tahu cara terbaik memperlakukan, aturan dalam menggunakan dan cara memperbaikinya. Sama kiranya dengan kita yang hidup di bumi Allah dan kita adalah ciptaan Allah tentu saja Allah yang lebih tau mana yang teraik untuk manusia. Kita memiliki buku panduan sendiri seperti pabrik handphone tadi memberikan buku panduan kepada pemakai. Kita memiliki Al Qur'an sebagai panduan. Bulan Ramadan  adalah (bulan) diturunkannya Al Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai  petunjuk itu dan pembeda (antara  yang benar dan yang batil),..... ( Q.S. Al Baqarah : 185) Kita sudah mengetahui demokrasi adalah sistem gagal yang hanya menguntungkan para elit partai dan elit politik yang seolah-olah mewakili kita padahal mereka bekerja untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka di atas sana membuat hukum-hukum yang tajam kebawah dan tumpul bagi mereka sendiri. Mereka korupsi dan mereka melakukan kejahatan kepada rakyat tapi lihat apakah hukumannya setimpal ? sama sekali tidak. Mereka hanya menggunakan hukum sebagai bahan kepentingan kelompok. Mereka di atas gontok gontokan, membuat rakyat bingung dan tidak begitu memikirkan yang sudah memilih mereka. Demorkasi terbukti tidak mampu menjadikan manusia itu baik. Paham kebebasan tidak cukup bagus untuk manusia karena kebebasan yang di atur oleh manusia hanyalah merusak. Sedangkan Allah sudah mengatur mana yang baik dan mana yang buruk bagi manusia. Sehingga timbul sebuah kemaslahatan bagi diri sendiri dan seluruh manusia. Islam mengatur sedemikian rupa semua tentang kehidupan. Dari hal kecil seperti buang air saja ada aturannya sampai hal besar mengenai masyarakat banyak. Baik itu bagi muslim dan non muslim selama patuh pada aturan hukum dan mau membayar jidyzah yang di ibaratkan seperti pajak meskipun jauh dari aturan-aturan pajak. Dalam Jidzyah nilai pembayarannya lebih kecil daripada zakat yang dikenakan kepada muslim dan di sesuaikan dengan kemampuan si non muslim. Tujuan Syariat Islam adalah menyatukan Seluruh umat Islam dalam sebuah simbol ketauhidan kepada Allah. Tidaklah kita hidup di dunia ini semata-mata takut kepada Allah dan menjalankan segala perintah Allah. Sedangkan demokrasi hanya sebuah sistem politik berbasis keuntungan dunia tapi tidak memperhatikan akhirat sebagai kehidupan utama. Demokrasi menjauhkan umat dari paham  Tauhid sehingga mereka tidak takut lagi melakukan dosa dan di anggap biasa saja. Itulah mengapa para mujahidin mengangkat senjata mereka. Mereka mencoba menggugurkan paham demokrasi yang sebenarnya tidak memberikan kemaslahatan untuk manusia. Mereka ingin menghancurkan sistem kufur buatan manusia dengan sistem buatan Allah. Mereka bersatu padu karena kesadaran dan rasa takut kepada Allah dalam melihat kekufuran dan kemaksiatan di kalangan umat dinegara-negara penganut sistem  buatan manusia. Mereka tidak ingin semakin jauhnya saudara-saudara mereka dari Allah dan perintahnya. Mereka tidak ingin semakin maraknya kemaksiatan di kalangan umat yang dapat menghancurkan kehidupan saudara mereka sendiri. Salahkah mereka yang memperjuangkan dengan senjata ? Mungkin bagi mereka sudah dibutakan mata dan hati akan merasa tidak, mereka adalah radikal dan di anggap teroris khususnya bagi Amerika serikat dan sekutunya serta para boneka-bonekanya. Mereka tahu dengan adanya para mujahidin dan mendirikan Daulah Islam akan menjadikan umat Islam semakin sadar akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam ketauhidan yakni takut kepada Allah dan semata-mata menjalankan perintah dalan kehidupan karena takut kepada Allah. Daulah Islam yang berdiri dan menggunakan sistem syariat Islam menjadi bahan gunjingan dan fitnah kejam bagi mereka yang anti Islam dan umat muslim yang tidak tahu apa-apa. Padahal selama ini para mujahidin yang tergabung di ISIS atau sekarang IS (Islamic State) atau Daulah Islam berjuang memerangi pemerintahan Syiah baik di Irak dan Suriah yang menjadi pemerintahan yang dzalim kepada kaum mayoritas disana yakni muslim. Mereka juga tidak berniat mengusir minoritas dan bukan bentuk pengusiran jika kaum minoritas mau patuh pada hukum Islam dan mau taat membayar jidzyah. Pemberitaan di televisi kita sebenarnya adalah bentuk propoganda seolah-olah Daulah Islam melakukan pengusiran. Mereka juga di fitnah melakukan pembunuhan kepada sesama muslim padahal yang mereka bunuh adalah tentara pemerintahan syiah Irak dan Suriah dan tentara muslim (Sunni) yang membela pemerintahan syiah ( merekalah kaum munafik yang rela demi uang memerangi saudara muslim mereka sendiri atas nama pemerintah ) yang jelas-jelas telah banyak membunuh dan memenjarakan para Ahlussunah. Mengapa Amerika Serikat begitu sangat takutnya terhadap berdirinya Islamic State atau Daulah Islam ? tidak lain Amerika Serikat punya kepentingan di Irak. Mereka membentuk pemerintahn boneka yang dihuni para syiah Irak yang tujuannya adalah mendapatkan seluas-luasnya minyak Irak. Mereka mati matian menyerang tentara Daulah di kota Irbil karena disana ada ladang minyak yang dikuasai Amerika Serikat sehingga seolah-olah Daulah dibuat semacam teroris oleh mereka padahal mereka takut lahan minyak mereka dapat di kuasai Daulah Islam. Ingatlah wahai muslim jangan pernah anda percaya dengan propoganda Amerika Serikat dan sekutunya serta para bonekanya. Ingatlah para mujahidin bertempur dengan ikhlas dan semata-mata ingin menegakkan Syariat Islam di muka bumi. Mereka tidak ingin tanah-tanah umat Islam di kuasai para musuh Islam seperti di Irak. Mereka tidak ingin semakin banyak umat Islam dibantai oleh tentara Syiah Bashar Al Asad. Mereka ingin menyatukan umat dalam satu kedaulatan penuh. Mereka ingin menciptakan Daulah Islam tanpa ada sekat-sekat negara sehingga membuat Umat Islam tidak tercerai berai dan semua umat Islam hanya takut dan patuh pada Allah dan aturan-Nya. Sehingga tidak ada lagi permusuhan umat Islam dikarenakan perbedaan batas-batas wilayah dan menjadikan semua bersaudara dalam satu sistem yakni rasa takut pada Allah dan Syariat Islam. Dan berpegang teguhlah  kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu  bercerai-berai, dan ingatlah  nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu ( masa jahiliyah)  bermusuhan. Lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga  dengan karunia-Nya  kamu menjadi bersaudara. Sedangkan (ketika itu)  kamu berada di tepi jurang  neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu  dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya  kepadamu agar kamu mendapat petunjuk ( Q.S. Ali Imran : 103) Ingatlah Daulah Islam berjuang melawan kesombongan Amerika Serikat dan sekutunya. Mereka berjuang dengan darah mereka agar umat Islam tidak dipandang sebelah mata oleh musuh-musuh Islam. Lalu sebenarnya apa tujuan mereka memberikan berita dan fitnahan yang mempropoganda umat Islam sehingga benci kepada Islamic State atau Daulah Islam ? Tidak lain mereka adalah media-media sekuler yang sudah terlalu enak membodohi rakyat dan khususnya umat Islam. Mereka sadar dengan Syariat Islam maka media mereka tidak dapat berekspresi dengan sebebas-bebasnya sehingga tidak dapat mengeruk keuntungan dari rakyat yang mudah dibodohi. Mereka menghalalkan segala pemberitaan baik mendidik atau tidak yang penting diminati. Oleh karena itu sebagai sesama umat Islam dan para pencinta kemaslahatan untuk tidak larut dan melakukan pembencian-pembencian terhadap Islamic State dan Daulah Islam hanya karena pemberitaan dari media-media sekuler yang hanya ingin memecah belah umat sehingga dapat dan mudah dimanfaatkan kelompok-kelompok pembenci Islam seperti syiah, Ahmadiyah dan lainnya. Cukuplah kita diam dan terus melihat sejauh mana kemajuan yang didapatkan Daulah Islam. "Dan jangalah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan  dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. ( Q.S. Al Isra : 36) Jika wilayah kekuasaan terus berkembang itu semata-mata atas bantuan Allah. Namun jika memang mereka bukan yang terbaik insha Allah akan ada tentara-tentara Allah yang lain dan mungkin lebih baik dari mereka. Hentikanlah semua komentar dan pemberitaan yang kita tidak tahu kebenarannya. Allah sudah memperingatkan kita bahwa jikapun itu benar maka kita melakukan ghibah dan jika salah maka fitnah. Maka lebih baik kita diam dan terus mengikuti perkembangan bukan dimedia sekuler tapi di media-media netral dan pro terhadap persatuan umat bukan media muslim yang syarat kepentingan kelompok mereka sendiri. "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan , tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh mereka memikul kebohongan  dan dosa yang nyata ( Q.S.  Al Ahzab : 58) Semoga Allah selalu membimbing kita dalam kebenaran-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar